Wednesday, April 4, 2012

Kata-kata hikmat keindahan

Memerhatikan keindahan alam itu menambah harga diri.

Hasad dengki menghilangkan keindahan,baik keindahan badan,keindahan jiwa ataupun keindahan akal.Bahkan keindahan wajah pun mampu dihilangkannya.

Alangkah indahnya jika dunia dan agama berkumpul menjadi satu dan alangkah buruknya jika kafir dan derhaka bergabung dalam diri seseorang.

Letak keindahan bukan pada ejekannya,tetapi pada cara dia mengejek.

Bacaan Al-Quran dengan lagu yang indah,suara yang merdu ,menunjukkan dalam agama pun ada seni suara.

Allah amat ingin agar hambanya memperlihatkan bekas nikmatnya atas dirinya.

Perhiasan timbul dariapda kerinduan terhadap yang indah.Bunga yang mekar di atas meja,kerusi yang bagus,semuanya seiring dengan kemajuan otak dan jiwa.

Berhiaslah ketika ke masjid.Tandanya berhias itu dilarang bahkan dianjurkan.Tetapi jangan berlebih-lebihan.

Seni adalah tiruan daripada keindahan dan sumber keindahan ialah Allah yang dapat disaksikan bekasnya di dalam alam ini,dipandang dan direnung oleh hati sanubari yang fana di dalam cinta dan baqa lantaran makrifat.

Sesungguhnya Allah itu indah,suka akan keindahan.

Perhiasan adalah barang indah.Orang tidak boleh berhias dengan barang yang buruk.

Sikap yang kasar adalah lantaran jiwa yang ksar,jiwa yang tidak mengenal keindahan.

Jika seseorang tidak dikuasai oleh perasaan benci,setiap pakaian yang dipakainya kelihatan indah.

Tuesday, April 3, 2012

Kisah pemabuk dan anak yatim

Dikisahkan, seorang salaf berkata, "Dahulu aku adalah seorang yang tenggelam dalam berbagai macam perbuatan maksiat dan pemabuk.

Pada suatu hari aku menemui seorang anak yatim yang miskin. Lalu aku ambil anak yatim itu dan aku berbuat baik kepadanya.

Aku beri ia makan, pakaian, dan aku mandikan ia sehingga bersih semua kotoran yang melekat di tubuhnya, dari hujung rambut sampai hujung kaki.

Aku menyayanginya seperti seorang ayah menyayangi anaknya, bahkan lebih. Malamnya aku tidur dan bermimpi bahawa kiamat sudah tiba. Aku dipanggil menuju hisab.

Kemudian aku diperintahkan untuk masuk neraka kerana banyaknya dosa dan maksiat yang aku kerjakan.
Malaikat Zabaniyyah menyeretku untuk memasukkanku ke dalam neraka. Semasa itu aku merasa kecil dan hina di hadapan mereka.

Tiba-tiba anak yatim itu menghadang di tengah jalan sambil berkata, 'Tinggalkan ia wahai malaikat Rabb-ku! Biarlah aku memintakan syafaat untuknya kepada Rabb-ku! Dialah yang dulu telah berbuat baik kepadaku, telah memuliakanku!'

Malaikat berkata, 'Tetapi aku tidak diperintahkan untuk itu.' Kemudian terdengar seruan dari Allah, firman-Nya, 'Biarkan dia, sungguh Aku telah mengampuninya dengan syafaat anak yatim itu dan kebaikannya kepadanya!'

Lalu aku terbangun dan aku pun bertaubat kepada Allah 'azza wa jalla, dan aku terus berusaha semaksima mungkin untuk mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak yatim."


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...