Thursday, May 3, 2012

Detik-Detik Rasulullah S.A.W Dijemput Sakaratul Maut



Credit to kise sade photos
Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan kutbah;





“Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. “Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, “Siapakah itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut roh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. “Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?” Tanya Jibril lagi. “Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat Penghantar Wahyu itu. “Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat rasa maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan-akan hendak membisikkan sesuatu. Ali segera mendekatkan telinganya, “Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku” – “Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan, “Ummatii, ummatii, ummatiii” – “Umatku, umatku, umatku…” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.
Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma solli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi… Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.

Tuesday, May 1, 2012

8 cara mudah mendapatkan perut rata


Kalau Anda selalu berfikir bahawa meratakan perut memerlukan usaha yang keras dan biaya mahal, bererti Anda salah.

Untuk mendapatkan perut yang rata, tentunya Anda harus memiliki niat dan konsistensi dalam melakukan beragam cara. Tidak perlu sedut lemak, diet ekstra ketat atau pergi ke pusat kecantikkan setiap hari. Anda hanya perlu melakukan 8 langkah mudah berikut.

1. Makan semangkuk raspberry
Raspberry kaya akan serat, sehingga sangat bagus untuk menyihatkan
pencernaan Anda. Tak perlu khuatir memakan banyak raspberry,
kaerana buah ini dapat membantu Anda menghindari sembelit yang kerap kali membuat perut bahagian tengah membuncit.

2. Minum banyak air
Mitos mengatakan bahawa meminum banyak air membuat perut buncit, faktanya, air putih justru membuat tampilan perut lebih rata. Tak hanya bebas kalori, air juga mempercepat proses metabolisme tubuh. Semakin banyak Anda meminum, semakin banyak juga kalori dan lemak yang dibakar menjadi sumber energi.

3. Hindari minuman beralkohol

Minuman beralkohol mungkin bebas lemak, tetapi memiliki kandungan
kalori yang tinggi. Selain itu, alkohol dapat meningkatkan produksi kortisol, yang membuat lemak menumpuk pada perut.

4. Duduk tegak
Posisi duduk juga mempengaruhi keindahan perut. Mulai sekarang, Anda perlu melatih diri untuk duduk dalam posisi tegak. Jika Anda terlalu sering duduk dengan posisi membungkuk, perut akan terlihat besar, postur tubuh pun akan berubah.

Hal ini juga dapat membuat lemak semakin bertumpuk pada bahagian perut. Agar tetap langsing, pastikan Anda selalu memiliki postur tubuh ideal dengan membiasakan duduk tegak.

5. Berkebun

Siapa sangka kegiatan berkebun dapat membuat perut Anda rata. Anda dapat mengisi waktu cuti dengan kegiatan yang menyenangkan ini. Gerakan membungkuk, mengangkat, dan memutar akan membakar 350 kalori per jam.

6. Hula hoop
Salah satu latihan yang efektif dan menyenangkan untuk dilakukan Anda bermain dengan hula hoop. Gerakan yang terfokus pada bagian pinggang ini sangat efektif untuk membakar kalori dan melatih otot-otot pinggang.

7. Bermain golf

Olahraga ini dapat dibilang salah satu olahraga santai. Meski demikian, berjalan menyusuri bukit lapangan golf dan memukul bola dapat mengencangkan otot-otot perut Anda. Jadi, tinggalkan kereta golf yang biasa menghantar Anda berkeliling!

8. Sit up
Untuk mendapatkan bentuk perut yang rata, lakukan olahraga sederhana setiap pagi. Berbaringlah di lantai dan letakkan kaki di atas tempat tidur atau kerusi, lalu angkat perlahan kepala, bahu, dan punggung dari lantai. Tahan dan ulangi gerakan ini hingga sepuluh hitungan. Lakukan dua sampai tiga kali sepekan untuk hasil yang maksima.

Jika Anda rajin melakukannya, dijamin perut Anda akan rata tanpa perlu
pergi ke pusat kebugaran.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...